Sidoarjo – Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPA yang diselenggarakan di Aula Mini MTsN 2 Sidoarjo pada Kamis, 20 November 2025, menghasilkan komitmen baru dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Mengangkat tema “Pembelajaran Mendalam dengan Kurikulum Berbasis Cinta,” kegiatan ini mendorong guru-guru IPA untuk mentransformasi kelas menjadi ruang belajar yang lebih bermakna dan humanis. Kegiatan dibuka dengan sambutan dan motivasi dari Kepala MTsN 2 Sidoarjo, Bapak Ahmad Mujahidin, S.Ag., M.Pd.. Beliau menyampaikan pentingnya peningkatan kualitas pembelajaran IPA melalui pendekatan yang lebih bermakna, berkesadaran, dan berlandaskan cinta kepada peserta didik.Konsep Pembelajaran Mendalam dan Berbasis CintaNarasumber, M. Romli, S.Pd., M.Pd., seorang Fasilitator Daerah Mata Pelajaran IPA, memaparkan dua agenda utama: Landasan Cinta kepada Allah SWT dalam Pembelajaran: Pembelajaran IPA didorong menjadi sarana tadabbur (merenungkan) ciptaan Allah SWT. Guru diharap menumbuhkan rasa syukur atas keajaiban sistem kehidupan, tubuh manusia, dan alam semesta, serta mengaitkan setiap konsep IPA dengan nilai-nilai ketauhidan dan kesadaran bahwa ilmu adalah cahaya dari Allah SWT. Pembelajaran Mendalam (Deep Learning): Konsep ini menekankan pada pemahaman konsep, bukan sekadar hafalan. Hal ini mencakup keterhubungan antar konsep IPA dan penerapannya dalam kehidupan nyata. Pentingnya memberi ruang refleksi, eksplorasi, dan kreativitas siswa juga ditekankan. Kurikulum Berbasis Cinta ini berfilosofi pada pembelajaran yang menghadirkan rasa aman, dihargai, dan didampingi, dengan prinsip utama kasih sayang, penghargaan terhadap keunikan siswa, dan mengajar dari hati. Guru diharapkan menjadi teladan akhlak mulia dan menghadirkan suasana belajar penuh rahmat.Implementasi dan Komitmen Bersama Dalam implementasinya, MGMP mendorong penggunaan strategi seperti inkuiri, eksperimen bermakna, diskusi reflektif, dan proyek kecil yang dekat dengan kehidupan siswa. Praktik di kelas meliputi pembangunan relasi positif, penggunaan bahasa yang memotivasi, dan metode yang menggembirakan. Diskusi juga membahas tantangan yang dihadapi, seperti keterbatasan waktu, variasi kemampuan siswa, dan kebiasaan pembelajaran lama. Solusi yang disepakati adalah kerja kolaboratif, merancang LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) bermakna, serta evaluasi berbasis proses dan perkembangan.Sebagai penutup, MGMP IPA MTsN 2 Sidoarjo menyimpulkan bahwa pembelajaran berbasis cinta menegaskan bahwa pembelajaran bukan hanya transfer pengetahuan, tetapi membangun koneksi hati dan kebermaknaan. Seluruh anggota MGMP IPA sepakat mengembangkan perangkat ajar yang menerapkan prinsip ini. Kegiatan diakhiri dengan doa dan komitmen bersama untuk terus mengembangkan pembelajaran IPA yang mendalam, bermakna, dan penuh cinta. By Humas Navigasi pos Serah Terima Jabatan Kepala MTsN 2 Sidoarjo Hadirkan Pemimpin Muda Penuh Inspirasi Peringatan HGN 2025 di Sidoarjo Kemenag Gaungkan Inovasi Guru