Pelatihan ecoprint di MTs Negeri 2 Sidoarjo diikuti oleh kelas 9A, 9D, 9E, 9F, 9G, 9H, 9I, dan 9J, yang dilaksanakan pada Hari Selasa, 31 Januari 2023, bertempat di ruang kelasnya masing-masing. Pelatihan tersebut dibimbing oleh guru pengampu kelas masing-masing. Kelas 9A, 9D, 9E diampu oleh Ibu Munasiah; Kelas 9F dan 9G diampu oleh Ibu Wilda; Kelas 9H, 9I, 9J diampu oleh Ibu Laila. Pembuatan batik ecoprint di MTs Negeri 2 Sidoarjo ini tidak bisa dibuat dengan sendiri-sendiri melainkan harus berkelompok, karena proses pembuatannya yang memakan waktu cukup lama. Sehingga peserta didik kelas 9 harus membagi tugas masing-masing disetiap tahapan pembuatan ecorpint. Siswa menggunakan teknik pounding Hal tersebut juga disampaikan oleh Ibu Munasiah “Proses ecoprint memang memerlukan waktu yang cukup lama, harus memiliki sikap kompak antara satu dengan yang lain, supaya batik ecoprint cepat selesai. Pembuatan ecoprint juga tidak hanya sebatas menjiplak daun saja melainkan tahapan setelah itu adalah proses penguncian dengan air tawas atau tunjung, dan tahap akhir yakni dijemur lalu disetrika. Penguncian menggunakan air tawas atau tunjung dilakukan agar pewarnaan ecoprint dapat bertahan lama atau tidak pudar”. Dalam membuat batik ecoprint juga terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan yakni tidak semua daun bisa digunakan, pada umumnya dedaunan yang mempunyai getah dapat digunakan bahan batik ecoprint, misalnya daun jati, singkong, papaya, belimbing, dan lain-lain. Sedangkan untuk bunga yakni bunga telang, bunga janda bolong, dan lain-lain. Selain itu kain yang digunakan adalah kain primisima, mori atau katun. Daun atau bunga yang akan dicetak motif, ditata di atas kain. Penataannya pun bebas, sesuai dengan kreativitas dari peserta didik. Jika memerlukan warna dasar, maka sebelum kain tersebut di pounding dilakukan perendaman menggunakan pewarna kimia selama 20 menit setelah itu dijemur. Lalu dedaunan, batang, bunga di tata sedemikian rupa kemudian kain tersebut dilapisi plastik, langkah terakhir yakni melakukan pounding dengan cara memukul daun tersebut menggunakan palu atau batu ulek buat masak. Penempelan Motif Adanya pelatihan ecoprint ini memiliki banyak sekali manfaat yakni dapat menumbuhkan sikap tanggung jawab, gotong royong, kreativitas dan berwirausaha. Kemudian skill atau keterampilan yang didapatkan, dapat membuat peserta didik memiliki jiwa mandiri. Setelah lulus peserta didik juga dapat berwirausaha, mereka bisa memanfaatkan ilmu yang didapatkan di sekolah untuk memproduksi sendiri batik ecoprint. Laila Navigasi pos Unjuk Kesehatan Remaja Di Lompamar XXI Se-Jawa Timur Suara Hari Pendidikan, Erat Silaturahmi dan Etos Belajar Civitas MTsN 2 Sidoarjo