Ratusan Siswa SMP/MTs Sidoarjo Ikuti Pembelajaran Inovatif “Smart Generation, Real Exploration” Jelajahi Potensi LokalSIDOARJO – Sebanyak 118 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kabupaten Sidoarjo antusias mengikuti kegiatan pembelajaran inovatif bertajuk “Smart Generation, Real Exploration: Belajar Tanpa Batas Ruang” pada 14-15 Mei 2025. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo ini diawali dengan titik kumpul seluruh peserta di SMPN 2 Sidoarjo.Acara dimulai pukul 07.00 WIB dengan pembukaan yang dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo. Dalam sambutannya, perwakilan Dinas Pendidikan menekankan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata upaya memberikan pengetahuan kepada siswa tentang kekayaan budaya dan potensi lokal yang dimiliki Sidoarjo. Pihaknya berharap, kegiatan ini akan mendorong siswa untuk menghasilkan karya berupa video yang mendokumentasikan pengalaman belajar mereka.Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bamperda) DPRD Kabupaten Sidoarjo, Bapak Wahyu Lumaksono, turut hadir dan memberikan apresiasi atas inisiatif kegiatan ini. Beliau menyampaikan, “Kegiatan ini adalah sebuah terobosan baru. Generasi muda saat ini hidup di dunia yang jauh berbeda, dan kegiatan seperti ini sangat penting untuk memperkaya wawasan mereka.”Usai pembukaan dan penyampaian materi pengantar, para peserta dibagi menjadi empat kelompok dan diberangkatkan menggunakan empat bus menuju lokasi tujuan yang berbeda. Keempat lokasi tersebut meliputi Badan Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPl) Sidoarjo, Museum Juanda, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sidoarjo, dan Masjid Agung Sidoarjo (Masjid Al Akbar).Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Sidoarjo mengirimkan delegasinya menuju BPIPl Sidoarjo. Rombongan siswa dan guru pendamping disambut hangat oleh pihak BPIPl. Kepala BPIPl Sidoarjo, Ibu Ida Hidayati, dalam sambutannya menjelaskan profil BPIPI sebagai salah satu unit pelaksana teknis di bawah Kementerian Perindustrian. Beliau memaparkan sejarah berdirinya BPIPl sebagai satuan kerja setingkat eselon III yang memiliki 34 pegawai dan melayani industri persepatuan di seluruh Indonesia.Ibu Hidayati juga menjelaskan tugas utama BPIPl dalam meningkatkan daya saing industri kecil dan menengah persepatuan di tingkat nasional maupun internasional. Beliau menyoroti kondisi industri sepatu di Tanggulangin yang mengalami penurunan, yang menjadi salah satu alasan mengapa BPIPl mengalami beberapa kali perubahan nama.Sesi di BPIPI diakhiri dengan kegiatan observasi langsung oleh para siswa di ruang workshop, di mana mereka dapat melihat secara langsung proses pembuatan sepatu dan sandal. Setelah mendapatkan wawasan tentang industri persepatuan, rombongan MTsN 2 Sidoarjo melanjutkan perjalanan menuju Masjid Al Akbar Sidoarjo, yang menjadi tujuan terakhir dalam rangkaian kegiatan “Smart Generation, Real Exploration”.Kegiatan pembelajaran inovatif ini diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang mendalam dan meningkatkan pemahaman siswa SMP/MTs di Sidoarjo tentang kekayaan serta potensi daerah mereka, sekaligus menumbuhkan rasa bangga dan cinta terhadap Sidoarjo. Video dokumentasi yang dihasilkan oleh para siswa diharapkan menjadi sarana berbagi pengetahuan dan inspirasi bagi siswa lainnya.

Humas