SMATAG FES’T 2022 merupakan kepanjangan dari SMA 17 Agustus 1945 Surabaya Festival 2022. Sabtu, (19/03/2022), grup banjari MTsN 2 Sidoarjo yang bernama As-Shofa, mengikuti final yang digelar secara offline di festival yang diadakan pertama kalinya SMA tersebut. Ketua Pelaksana, Ahmad Yusuf menjelaskan bahwa karena naiknya level PPKM ke level 3, pihak sekolah hanya diizinkan untuk melaksanakan penyisihan secara online, dan dapat izin untuk menggelar final secara offline. 

Menurut dewan juri lomba Banjari SMATAG FES’T 2022 yang berasal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia) Sidoarjo yang bernama Syafirudin Rosyid, hal utama yang menjadi penilaian Banjari adalah dari segi vokal, musik, dan adab, selain itu juga kesesuaian antara irama lagu dan irama musik. Peran vokal sangatlah penting untuk memberi performa yang terbaik, karena seorang vokal ikatannya sangat kuat dengan makhorijul huruf, tempo, dan suara khas untuk al-banjari.

Persiapan dari pihak panitia SMATAG FES’T sendiri adalah mengurus permohonan izin pada pihak berwajib, undangan sampai dengan hal-hal kecil pelaksanaan lomba. Sementara itu, menurut Khofi, selaku vokal MTsN 2 Sidoarjo, tim MTsN 2 Sidoarjo mempersiapkan latihan selama 2 minggu dengan pembinaan dari Bapak Adit selaku Pembina Al-Banjari As-shofa. Tak berbeda jauh dengan Afkar, finalis dari SMPN 10 Surabaya, juga membutuhkan waktu 2 minggu untuk berlatih untuk meningkatkan skill.

Semoga dengan dilangsungkannya lomba Al- Banjari, peserta dapat membiasakan percaya diri dalam berkompetisi, melestarikan  budaya islam di Jawa yang meliputi budaya religius dan lokal, berkembangnya minat bidang seni musik islami, bertambah ilmu tentang seni hadrah, memajukan seni hadrah islami.

Peliput: Nabila 8G dan Nizam 7A

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *